Degradasi Identitas Seni Aceh

Oleh Teuku Zulkhairi -

Tanpa jilbab, dengan pakaian yang seksi, gadis-gadis dalam tayangan itu terus menari-nari dengan gaya yang erotis. Mengumbar birahi dan mengundang syahwat bagi yang menyaksikannya. Begitulah kesan sepintas saat menyaksikan lagu-lagu yang diputar dalam sebuah angkutan umum L-300 beberapa waktu lalu ketika penulis melakukan perjalanan dari Bireuen-Banda Aceh. Ironisnya, tarian yang beraroma syahwat tersebut dimainkan oleh gadis-gadis Aceh. Lirik lagu disenandungkan dalam bahasa Aceh. Liriknya tampak tidak ada yang mendidik, apalagi berisi nilai-nilai moralitas. Pemandangan seperti ini mungkin akan lumrah jika terjadi di daerah lain. Namun, ini menjadi berbeda ketika terlihat di Aceh. Dan ternyata, lagu-lagu dengan lirik-lirik Aceh yang mengumbar hawa nafsu syahwati itu banyak beredar di Aceh dalam bentuk CD-DVD. Padahal, dalam tinjauan manapun, dalam sejarahnya, semua tradisi seni dan budaya bangsa Aceh sangat kental dengan nilai-nilai Islam.


Degradasi Identitas Seni Aceh - Serambi Indonesia

0 komentar:

Post a Comment