Tertawalah Paling Akhir

Oleh Prof. Dr. H. Rusjdi Ali Muhammad, MA - DALAM Alquran, surat Adh Dhuha, tertera sebuah ayat: walal akhiratu khairun laka minal ula. Dalam beberapa terjemahan ayat ini diberi makna: “Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan”. Dalam Alquran dan terjemahnya terbitan Departemen Agama RI, terjemahan ini diberi catatan kaki dengan mengutip dua tafsiran. Tafsiran pertama yang dimaksud adalah bahwa pada akhir perjuangannya Nabi Muhammad SAW akan menjumpai kemenangan meskipun pada permulaannya penuh dengan kesulitan. Tafsiran kedua dikutip dari sebagian ahli tafsir yang mengartikan kata `akhirat’ dalam ayat di atas dengan kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya dan kata `ula’ dengan arti kehidupan dunia. Jadi maknanya, kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan...

Obama Ingkar

Oleh Muhamad Hamka -HARAPAN Palestina untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kian sulit. Pasalnya, Amerika yang merupakan salah satu anggota tetap PBB menentang usaha Palestina tersebut. Sebagai salah satu anggota tetap PBB dan memiliki hak veto, negara “Paman Sam” bisa menolak keinginan Palesti...

Menghentikan Kekerasan

Oleh Helmy N Hakim MENCERMATI kasus-kasus kekerasan di Aceh hari ini sangatlah mencemaskan. Dimulai dengan eskalasi tensi konflik politik antara DPRA dan Gubernur, kasus konflik karena bisnis yang melibatkan Ayah Mmunculnya teror Gambit, pembunuhan oleh orang tak dikenal, pelemparan granat dan terakhir kasus pemukulan khatib oleh beberapa orang jamaah yang diduga emosi dengan isi khutbah sang khatib, dan seorang anggota dewan yang diteriaki “turun” ketika membuka sebuah aca...

Menginterupsi Negara

Oleh Alkaf Muchtar Ali Piyeung AWAL tahun 1999, tepatnya di Anjong Mon Mata Banda Aceh. Syarwan Hamid, Menteri Dalam Negeri ketika itu, tercekat tenggerokannya karena pidatonya diinterupsi oleh Aguswandi. Alasan Agus menginterupsi Syarwan, karena dia mengganggap pidato yang telah disampaikan tidak memiliki relevansi dan jauh dari subtansi dengan persoalan yang sedang dihadapi Aceh saat itu. Interupsi Agus itu memang berhasil, acara yang semula berbicara tentang hal-hal yang bersifat normal saja, berubah kemudian untuk mendiskusikan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Aceh selama DOM di Aceh. Saat itu Aguswandi masih belia sekali, semasa menjadi aktivis SM...

Sepakbola di Negeri Tak Dewasa

Oleh: Fetra Hariandja -  TIMNAS Indonesia harus mengakui ketangguhan Bahrain 0-2 pada kualifikasi Pra Piala Dunia Zona Asia Grup E. Bukan kalah atau menang yang menjadi sorotan pasca-pertandingan. Bangsa ini tidak membahas mengapa Indonesia kalah, meski tampil di kandang. Semua pihak kini menyoroti ulah sebagian pendukung fanatik tim Merah Putih yang tidak sportif. Mereka membuat kekacauan yang justru menciutkan mental dan psikologi bertanding Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. Jutaan publik sepakbola di negeri ini pasti melihat aksi suporter yang menyalakan kembang api di tribun. Memang sudah beberapa kali terjadi, namun wasit Lee Min Hu dari Korea Selatan terpaksa menghentikan pertandingan pada menit ke-75. Citra pendukung sepakbola Indonesia semakin buruk setelah, Presiden...

Mengintip Pemimpin Religius

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} Oleh Al Husaini M Daud* - “Agama sangat diperlukan dalam kehidupan politik”, kata dekan fakultas Teologi Islam Universitas al-Azhar Mesir, Dr. Muhammad Ibraheem al-Geyoushi dalam sebuah wawancara dengan...

Pages 381234 »