Mukjizat Al-Qur`an


Oleh: Hamidan dan Fauzie/
 Al-Qur’an adalah kitab samawi yang terakhir yang diturunkan kepada baginda Rasullullah saw, yaitu nabi Allah yang terakhir sebagai petunjuk dan pedoman kepada umat manusia akhir zaman dalam menjalani kehidupannya di dunia pada masa lalu, saat ini dan akan datang. Al-Qur’an selain memberitakan hal-hal yang bersifat realistik atau nyata, namun banyak juga hal-hal yang ghaib dan tidak bisa dijangkau indera manusia turut diberitahukan di dalamnya. Perkara yang seperti inilah yang menjadikan al-Qur’an itu unik dan berbeda dari kitab-kitab yang lain.
Mukjizat (Ar.: al-mu’jizah = membuat orang menjadi tunduk, sesuatu yang datang kemudian, dan membuat orang menjadi lemah kerna tidak mempunyai kemampuan menghadapi sesuatu). Kata “Mukjizat” menurut Quraish Shihab berasal dari bahasa Arab أعجز yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu, sedangkan ‘ta’ marbutah pada kata معجزة  menunjukkan makna mubalaghoh (superlatif). Sedangkan menurut Manna al-Qattan, ahli tafsir dan fikih dari Mesir, mendefinisikan mukjizat dengan sesuatu yang di luar adat kebiasaan yang tidak satu tantangan pun yang dapat menandinginya. Manakala menurut Abdul Karim az-Zarqani, ahli tafsir abad pertengahan mengatakan bahwa mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang dapat melemahkan manusia atau makhluk lain. Manusia biasa tidak mampu membuat tandingan yang serupa, baik secara individu mahupun secara kolektif. Menurut al-Baqillani, mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian seorang nabi dan menambah keyakinan para pengikutnya. Mukjizat tersebut ada yang bersifat abadi, seperti al-qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw dan ada pula yang bersifat terbatas pada masa dan waktu tertentu, seperti mukjizat yang dimiliki Nabi Musa as dan Nabi Isa as.
Materi selengkapnya

0 komentar:

Post a Comment